Jumat, 15 Januari 2010

ISTIMENYA KEHADIRAN SEORANG SEPERTI IBUKU DI DUNIA

MAKNA KEHADIRAN SEORANG IBUKU DI BUMI

Mamaku tempat perlindungan dan tempat saya ditanamkan masa depan yang penuh cerah


A. IBUKU MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN SAYA DENGAN DUKACITA


Saat ibuku mengandung, tidak sedikit berat yang ia memikulnya, apalagi saat saya dilahirkannya. Begit berat yang dipikulnya tidak sama dengan apa yang dipikul dan dirasakan oleh orang yang hidup di kota tidak sama. Orang-orang kota akan digunakan banyak alat bantu, seperti berjalan-jalan pasti melalui kendaraan transportasi, apa lagi memikul pikulan yang begitu berat seperti barang belanjaan untuk sebuah rumah tangga.

Sungguh sedihnya ibuku ketika saya dikandung. Seperti kebiasaan orang-orang kampung yang jauh dari kota bahwa ketika berjalan jauh atau dekat biar bagaimanapun musti menggunakan kendaraan alamiah yakni kaki. Lebih luar biasa lagi memikul pikulan yang berat. Walaupun berat dalam keadaan mengandung, ia tetap bertanggungjawab terhadap kewajibannya yakni mencari makan dan minum untuk kepuasan keluarga.

Pagi-pagi benar ia akan nenyiapkan diri untuk pergi ke kebun yang jauh dari rumah tempatt kediamannya. Ada kebun yang dekat ada pula kebun yang jaraknya memakan jam. Kebun yang jauh pasti pagi pergi dan pulangnya sore hari, untuk itu pergi ke kebun yang jauh pasti menyiapkan bekalnya. Ada pula kebun yang jauh memiliki pondok kecil di tengah-tengah kebun tersebut untuk menghilangkan lelah. Di dalam perjalanan menuju kebun yang jauh, mendaki bukit turung lembah. Usai menyelesaikan pekerjaannya sungguhpun di dalam kandungan seorang Ibu ada seorang manusia yang dikandung, ia akan memikul makanan untuk manusia dan untuk ternak dan minumannya akan menaruhkan di atas bahunya. Biar bagaimanapun tanpa berpikir dua kali atau pun tiga kali ia kan menempu perjalanan yang begitu jauh itu.

Sepanjang hidupnya Ibuku tidak pernah mengeluh mengapa harus terjadi. Ia selalu menerima hal itu sebagai kewajiban yang harus ditanggungnya. Ketika Ibuku sakit, kadang kala malas tahu dengan penyakitnya tetapi akan melaksanakan kewajibannya tersebut. Tubuh Ibuku sakit tetapi pikiran Ibuku tidak pernah sakit untuk memikirkan kewajibannya yaitu kesehjateraan sebuah rumah tangga. Sungguhpun keadaan Ibuku belum pulih total apalagi sembuh, Ibuku merasa bersalah karena tanggungjawabnya tidak mmeaksanakanya. Pikiran Ibuku bahwa "jika saya tidak melaksanakan tugasku, saya akan mengorbankan banyak orang. Lebih baik saya yang korban daripada banyak orang apalagi buah hatiku (seperti saya ini)?"

Luar biasa lagi Ibuku, saat mengandung dan melahirkan saya. Bukan hal yang menggembirakan di pihak Ibuku saat saya keluar dari rahim Ibuku. Bagi saya tidak tahu menahu pada saat saya dilahirkannya. Ulah saya membuat Ibuku kembali dari dunia orang mati. Penderitaan tidak sedikit yang harus ditanggungnya untuk kehadiran saya di dunia ini. Tidak tahu, berapa bagian makanan diambil saya ketika saya di dunia pertama yaitu di kandungan Ibuku. Tidak tahu berapa fitamin yang diserap oleh saya saat di dalam kandungan Ibuku. Lebih celaka lagi berapa banyak kantong darah Ibuku harus tertumpah di tanah saat saya keluar dari kandungan Ibuku. Sehabis darah, Ibuku menuju dunia orang mati tetapi karena bukan waktunya, ia kembali dari sana. Itulah yang ditanggung Ibuku.

Sangat menyedihkan, apa yang ditanggung Ibuku!!!!!!!!


B. IBUKU MELUPAKAN DUKACITA DAN MENGGGANTIKAN DENGAN SUKACITA


Ada satu hal paling unik di antara ragam keunikan yang dimiliki Ibuku ialah dalam sekejap mata saja dukacitanya berubah menjadi sukacita. Saat itu juga anak yang membuat Ibunya tersiksa berdukacita akan memeluk dan mencium dengan ciuman yang manis dan kasih. Saat itu juga Ibuku membungkusi buah hatinya dengan kain hangat supaya buah hatinya tidak kena dingin. Langsung Ibuku menaruh air susu ibu (ASI) di mulutku.

Ibuku, manusia lain daripada yang lain!!!!!!

Bagi Ibuku, itu bukan suatu mencana atau kutukan yang harus dijauhkan darinya. Seratus porsen (100%) ia tidak memikirkannya hal itu. Lebih aneh lagi sepanjang saya hidup tidak pernah keluarkan kata-kata seperti "Waktu saya mengandung dan melahirkan kamu, saya sangat menderita hampir-hampir maut menjemput saya. Mengerjakan pekerjaan, mencari makanan dan minuman untuk manusia dan ternak piarahan yang harus menempu perjalanan sampai berjam-jam. Sekarang apa yang akan kamu perbuat untuk saya anak?"

Wahai dasyatnya kasih seorang Ibu seperti Ibuku!!!!!!


 C. MENGUNGKAP KEUNIKAN YANG TERSEMBUNYI DALAM SEORANG IBU


Ibuku adalah pondasi kehidupan yang aman untuk masa depa yang lebih baik. Ia juga seorang penanam bibit harapan masa depan yang gemilang. Sejarah mencatat, sebagaimana saat bayi yang harus dibungkus dengan lamping supaya anaknya tidak kena dingin palagi penyakit, sebelum saya menginjak dewasa, ia sudah menyelamatkan masa depan saya dari keraguan, ketakutan, keterbelakangan, ketertinggalan apa lagi maut. Ia sudah menaruh rambu-rambu supaya perahu hidupku jangan celaka, yakni: Kebenaran, keadilan, kekudusan, kesetiaan, dogma-dogma, etika, dsb. Ia jugalah melengkapi dan mengenakan saya dengan sabuk pengaman. Artinya masa depan hidup yang penuh harapan.

Ibuku jugalah seorang guru yang profesional. Ia mengetahui saat dimana anakku akan menerima pengajaran dan nasihat. Saat mana anakku tidak dapat menerima nasihat dan pengajaran. Ia tahu, hal apa yang harus tegur dan hal apa yang tidak. Ibuku ibarat kayu buah yang dapat menuntun bibit boncis supaya ia bertumbuh lurus kepada tujuan hidup yang pasti. Pengajaran ibuku tidak memandang jadwal sungguhpun ditolak anaknya tetapi tidak membosankannya. Ia jugalah yang telah memberikan koridor yang benar supaya saya sampai kepada tujuan hidup yang luhur dan mulia.

Senangnya bersama ibuku!!!!!!


D. HATI SEORANG IBU SEPANJANG HIDUPKU


Sakitku bukan saya. Terus teran saja, waktu masih kecil, anak yang kadang menyeleweng terhadap orang tua dan kadang tidak mendengarkan orang tua adalah saya. Waktu masih kecil saya tidak luput dari berbagai awasan terhadap penyakit, bahaya, kecelakaan, dsb, namun demikian sebagai anak yang tidak taat kadang tidak perduli penyakit atau tidak, bahaya atau tidak bahaya. Akhibat dari ketidaktaatan saya terhadap orang tua, sering kali saya mendapat kecelakaan seperti sakit, jatuh dari pohon, kena duri dan sebagainya. Ibuku menegur saya "anak itulah akhibat dari ketidaktaan, rasakan itu". Kalau kita menganalisa kata-kata itu, kata-kata itu tidak mengandung marah, tetapi mengandung kasih yang tidak ada taranya. Apa yang dikeluarkan seorang Ibu kepada anak buah hatinya yang celaka adalah sebuah kata-kata yang mengandung kasih yang mendalam. Jika dibandingkan antara penderitaan seorang buah hati dan kasih sayang Ibu kepada buah hatinya, maka kasih ibu melebihi penderitaan seorang anak terkasih.

Seorang Ibu seperti Ibuku hidup dalam kehati-hatian terhadap bahaya, dan di dalam hatinya selalu memikirkan tentang bagaimana caranya memuaskan suatu rumah tangga, apalagi menimpa malapetaka. Pikiran kritis yang dimiliki seorang Ibu akan mengawasi dan akan menyelamatkan sebuah keluarganya.

Anak, Raja Kecil di tangan Ibu. Penderitaan seorang buah hati akan dirasakan oleh Ibunya, kelaparan buah hati akan ditanggung oleh Ibunya, kedinginan seorang buah hati akan ditanggulangi Ibunya dengan kain yang panas atau api pemanas badan. Anak tidak pernah dikecewakan oleh Ibu. Anak tidak pernah merasakan lapar di pangkuan Ibu. Anak tidak tahu apa itu susah di pangkuan Ibu. Anak tidak tahu tentang apa itu susah di pangkuan seorang Ibu. Ibu adalah seorang hamba yang paling setia di bawah kolong langit ini bagi seorang raja kecil di dalam sebuah keluarga. Keamanan terjamin, bahaya terjamin, malapetaka terjamin, masa depan terjamin, hidup terjamin bersama seorang ibu seperti Ibuku. Indahnya hidup dibawah seorang Ibu.


E. IBUKU MEMILIKI KASIH YANG TIDAK HARAP BALAS


Bagi saya, Ibu adalah seorang manusia yang dipenuhi dengan keunikan yang tidak ada taranya. Keunikan yang dimiliki Ibu tidak dapat ditiru apa lagi diambilnya. Penderitaan orang lain lebih khusus lagi kepada seorang anak terkasih, akan dirasakan seorang Ibu. Memiliki kasih yang lebih tinggi daripada kasih manusia-manusia yang lain, kasih Ibu adalah kasih yang tidak menuntut balas. Berkorban untuk orang lain (buah hati), buah hatinya sedang menuju dunia orang mati sekalipun akan berusaha pergi bersama-sama dengan buah hatinya.

Seandainya Ibuku adalah Ibu yang jahat sehingga menghitung dan menuliskan semua pengorbanan mulai dari saat ia mengandung sampai saat ini, untuk meminta balas, maka saya tidak sanggup membalasnya. Sungguh mulia seorang Ibu seperti Ibuku, berapa banyak cucuran air mata, pahit-mani, baik-buruk, dan suka-duka yang ditanggungnya cepat melupakannya bahkan sama sekali tidak pernah mengingatnya kembali.

Mulialah Ibu, seperti Ibuku!!!!!!!


F. IBU, SAYA TIDAK SANGGUP MEMBALASNYA


Ketika saya terbentuk menjadi mahluk hidup di dalam kandungan Ibuku sendiri sampai saat ini, saya telah menikmati hidup ini dengan sepuas-puasnya. Ibuku tidak cukup membalas dengan kata-kata, Ibuku tidak cukup membalas dengan harta benda, Ibuku tidak cukup membalas dengan air mata, Ibuku tidak cukup untuk memalas semuanya itu.

Ibuku Engkau telah melahirkan sebuah bangsa, Engkau telah memelihara sebuah bangsa, dan telah menyelamatkan sebuah bangsa. Di atas pangkuaamu sebagai bangsa akan hidup dan akan berkaya. Ada saatnya Ibuku akan melihat di atas pangkuanmu bangsa-bangsa berbondong-bondong akan menghadap tahta pengadilan terakhir.

Pohon-pohonan, batu-batuan, rerumputan dan tanah di sekitar Ibuku waktu saya dikandungnya menjadi saksi bisu yang akan bersaksi di hadapan Sang Pencipta yang akan mengadili dan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Tiada kata yang sanggup berkata, tiada harta yang sanggup saya berikannya. Hatiku hancur, ketika saya merenung kembali kasih itu yang begitu mulia yang memadang kedepan supaya saya jangan jatuh dalam kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, ketertinggalan apalagi jauh dari keselamatan yang kekal.

Ibuku, engkau telah melaksanakan amanat bahwa "Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi dan taklukanlah itu" Ibuku selamat pergi, saat TUHANmu memanggil engkau dengan damai sejahtera, buah hatimu akan selalu berdoa supaya jangan sia-siakan pengorbanan Ibuku di hadapan TUHAN kita.



LUAR BIASA
IBUKU MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN SAYA DENGAN DUKACITA YANG DASYAT TETAPI DUKACITANYA HILANG DARI INGATAN DAN BERUBAH MENJADI SUKACITA YANG TIDAK ADA TARANYA



"Jika anda membela dan menghormati perempuan, apalagi Ibumu, Anda menghargai ia sebagai Ibu dari bangsa-bangsa karena melaluinya bumi mendapat harapan bangsa hari esok."



By. PEKEIBO SENIOR